Grebeg Suran
Tanggal oleh Trirahmandani . Revisi 1
Kategori: Upacara adat
Elemen Budaya: Ritual
Provinsi: Jawa Tengah
Asal Daerah: Banyumas
Elemen Budaya: Ritual
Provinsi: Jawa Tengah
Asal Daerah: Banyumas
Suran atau Grebeg Suran merupakan upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat banyumas untuk menyambut tahun baru hijriyah (1 muharam). Upacara ini sangat beragam dalam cara pelaksanaannya di setiap kecamatan di banyumas. Umumnya, upacara ini dirayakan dengan cara membawa makanan ke jalan-jalan menggunakan takir/besek (tempat yang terbuat dari anyaman bambu). Kemudian dibawa kesuatu tempat untuk didoakan. Setelah itu, makanan akan dibagikan kepada seluruh warga desa yang datang.
Suran berasal dari kata sura (Asyura) yaitu tanggal 10 muharam. Tanggal tersebut dinilai keramat oleh warga banyumas yang beragama islam karena merupakan hari dimana Nabi Nuh A.S mendaratkan kapalnya. Dari situlah warga sering menyebut bulan muharam sebagai bulan sura.
Umumnya upcara ini dilakukan menggunakan pakaian adat khas banyumasan dan diiringi denga lagu-lagu tradisional, namun tidak disetiap kecamatan melakukannya. Di beberapa kecamatan, tradisi ini dilakukan selama beberapa hari. Dua hari sebelumnya dilakukan acara membersihkan daerah-daerah keramat, kemudian hari berikutnya dilakukan ruwatan dan pagelaran wayang kulit. barulah pada tanggal 1 muharam dilakukan Grebeg Suran
Sumber :
Andy.(2015) Aneka Peringatan Suran Di Banyumas. Suara Purwokerto 23 Oktober 2015. online : http://www.suarapurwokerto.com/banyumas/482/aneka-peringatan-suran-di-banyumas
Pemerintah Kabupaten Banyumas (2014). Tradisi Suran. Website Kecamatan Somagede kabupaten Banyumas. online: http://somagedekec.banyumaskab.go.id/news/16466/tradisi-suran#.V774bCpp1xO
Idhad Zakaria (2014). Ribuan Warga Berebut Gunungan di Grebeg Suran Baturraden. Lifestyle Liputan 6. online: http://lifestyle.liputan6.com/read/2128122/ribuan-warga-berebut-gunungan-di-grebeg-suran-baturraden
Suran berasal dari kata sura (Asyura) yaitu tanggal 10 muharam. Tanggal tersebut dinilai keramat oleh warga banyumas yang beragama islam karena merupakan hari dimana Nabi Nuh A.S mendaratkan kapalnya. Dari situlah warga sering menyebut bulan muharam sebagai bulan sura.
Umumnya upcara ini dilakukan menggunakan pakaian adat khas banyumasan dan diiringi denga lagu-lagu tradisional, namun tidak disetiap kecamatan melakukannya. Di beberapa kecamatan, tradisi ini dilakukan selama beberapa hari. Dua hari sebelumnya dilakukan acara membersihkan daerah-daerah keramat, kemudian hari berikutnya dilakukan ruwatan dan pagelaran wayang kulit. barulah pada tanggal 1 muharam dilakukan Grebeg Suran
Sumber :
Andy.(2015) Aneka Peringatan Suran Di Banyumas. Suara Purwokerto 23 Oktober 2015. online : http://www.suarapurwokerto.com/banyumas/482/aneka-peringatan-suran-di-banyumas
Pemerintah Kabupaten Banyumas (2014). Tradisi Suran. Website Kecamatan Somagede kabupaten Banyumas. online: http://somagedekec.banyumaskab.go.id/news/16466/tradisi-suran#.V774bCpp1xO
Idhad Zakaria (2014). Ribuan Warga Berebut Gunungan di Grebeg Suran Baturraden. Lifestyle Liputan 6. online: http://lifestyle.liputan6.com/read/2128122/ribuan-warga-berebut-gunungan-di-grebeg-suran-baturraden
trirahmandani_12027641_167004826978782_6915997703263914899_n.jpg
Sumber: http://budaya-indonesia.org/Grebeg-Suran
Sumber: http://budaya-indonesia.org/Grebeg-Suran
Komentar
Posting Komentar